Artikel

RSPI Martapura Patut Diacungi Jempol

26 Dec 2019

MARTAPURA – Kepedulian Rumah Sakit Pelita Insani (RSPI) Martapura terhadap pasien katarak patut diacungi jempol. Betapa tidak, rumah sakit yang berlokasi di Jl Sekumpul Martapura ini melayani operasi gratis untuk pasien katarak. 
Seperti Selasa (14/8) kemarin dengan bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Banjar, ada 10 pasien katarak yang dioperasi. Kegiatan bakti sosial ini dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Banjar ke-68 serta HUT RS Pelita Insani yang ke-5 tahun. 
Bupati Banjar KH Khalilurrahman mengaku berterima kasih karena sudah berbakti kepada warga Kabupaten Banjar. Menurutnya, kontribusi RS Pelita Insani Martapura terhadap masyarakat Kabupaten Banjar sudah cukup bagus. 
“Di Kabupaten Banjar penderita katarak cukup banyak. Yang bisa kita operasi, kita lakukan. Tentunya, saya sangat berterima kasih kepada petugas kesehatan dan juga RS Pelita Insani,” pungkasnya didampingi Sekretaris Daerah Banjar Ir Nasrunsyah, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Dr Ir HM Farid Soufian dan Kepala Dinas Kesehatan Ikhwansyah. 
Terpisah, Direktur RS Pelita Insani dr Gabril Taufik Basri mengatakan, selain melaksanakan operasi katarak, RSPI Martapura juga kerap menggelar kegiatan bakti sosial lainnya seperti operasi bibir sumbing, sunatan masal ,donor darah dan acara gembira bersama berupa fun bike ataupun jalan santai berhadia.
Sejak tahun 2013 hingga tahun 2018 ini, total ada 85 pasien katarak yang dilakukan operasi di RS Pelita Insani. Kemudian operasi bibir sumbing ada 108 pasien. Sementara khitanan sebanyak 219 pasien. 
“Operasi katarak kali ini kami bekerjasama dengan Pemkab Banjar dalam rangka hari jadi dan HUT RS Pelita Insani ke-5,” ujarnya seraya mengatakan akan terus meningkatkan pelayanan kesehatan di rumah sakit. 
Tak dapat dipungkiri, jumlah bed yang tersedia di Martapura saat ini masih dirasa kurang. Karena itulah, peran RSPI Martapura sangat diharapkan untuk melayani masyarakat terutama bidang kesehatan di Martapura. 
Selama empat tahun terakhir ini, RSPI Martapura terus menambah jumlah tempat tidur. Selain melayani masyarakat di Martapura, RSPI juga kerap melayani masyarakat di Banjarbaru bahkan Hulu Sungai. Kendati rumah sakit swasta yang tergolong sangat muda, fasilitasnya tidak kalah dengan sejumlah sakit terkenal di Banjarmasin. 
dr Gabril Taufik Basri mengaku bersyukur dengan pencapaian RSPI Martapura hingga berusia empat tahun saat ini. Bangganya lagi, Komisi Akredirasi Rumah Sakit (KARS) menyatakan lulus akreditasi. Sehingga, RSPI Martapura menyabet gelar rumah sakit swasta pertama di Kalselteng yang mendapatkan akreditasi dari KARS. 
Tentunya ini juga sebuah kebanggaan bagi Pemkab Banjar yang sudah berusia 68 tahun. Pemkab Banjar memiliki rumah sakit swasta yang mampu mengharumkan nama kota berjuluk Serambi Mekkah dan Kota Santri tersebut. “Alhamdulillah, kita diakui KARS. Ini sebuah kebanggaan kita bersama,” ujar dr Gabril kepada Radar Banjarmasin. 
Di sisi lain ungkap dr Gabril, RSPI Martapura juga turut membantu pemerintah daerah di bidang ketenaga kerjaan. Total ada 210 orang tenaga kerja di RSPI Martapura. Sebagian besar adalah warga Pemkab Banjar. “Kemampuan warga kita di bidang kesehatan, tidak kalah dengan kabupaten/kota lainnya. Alhamdulillah, selama ini berjalan baik,” ujarnya. 
Sebagai apresiasi RSPI Martapura, tak sedikit tenaga medis dan paramedisyang diikutkan dalam bebagai seminar, simposium ataupun pelatihan lainnys. Hal ini dalam rangka peningkatan pengetahuan dan ketetampilan dalam melaksanakan pelayanan kesehatan di Kabupaten Banjar. Dengan adanya peningkatan keilmuan tenaga medis dan paramedis tsb akan membantu pemerintah daerah dalam memberikan pelayanan kesehatan terbaik untuk masyarakatnya. 
“Ada beberapa dokter dari Rumah sakit ini yang kemudian melanjutka studi spesial. Semoga setelah selesai nanti, mereka akan mengabdi untuk masyarakat di Kabupaten Banjar,” pungkasnya.  (adv/mat)